Kamis, 25 Maret 2010
Al Hikam : Mutiara 1
Diposting oleh Aysha Asshiddiqie di 19.07 3 komentar
Rabu, 24 Maret 2010
Kau Berhak Menutup Aibmu, Ukhti
Diposting oleh Aysha Asshiddiqie di 04.28 0 komentar
Sabtu, 13 Maret 2010
HUKUM MEMBACA DAN MEMEGANG AL QUR'AN SAAT HAID (PART 2)
Setelah pendapat pertama diuraikan di bagian 1, sekarang saatnya kita membahas pendapat kedua.
Ulama yang memperbolehkan wanita haid memgang Al Qur’an berpegang pada dalil berikut :
إِنَّهُ لَقُرْءَانٌ كَرِيْمٌ فِي كِتَابٍ مَّكْنُو نٍ لاَّ يَمَسَّهُ إِلاَّ الْمُطَهَّرُونَ تَتِريلٌ مِّن رَّبِّ الْعَا لَمِينَ
Artinya:
“Sesungguhnya Al qur’an ini adalah bacaan yang sangat mulia pada kitab yang terpelihara. Tidak menyentuhya kecuali (hamba-hamba) yang disucikan. Diturunkan oleh Robbul ‘Alamin.” (QS. Al Waqi’ah: 77-80)
Ulama-ulama yang menyetujui pendapat ini berpendapat bahwa, kata ganti nya pada “Tidak menyentuhnya” dirujuk kepada kitab yang terpelihara (Al Waqiah :78).
Selain itu lafadz المُطَهَّرُونَ yang digunakan dalam ayat tersebut adalah dalam bentuk isim maf’ul (orang-orang yang disucikan), bukan dalam bentuk isim fa’il (orang-orang yang bersuci). Tentu hal tersebut mengandung makna yang sangat berbeda.
Merujuk pada hadist
“Orang mu’min itu tidaklah najis.” (Muttafaqun ‘alaih)
Serta firman Allah
“Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis.” (QS. At Taubah: 28)
Semakin memperkuat pandapat para ulama bahwa yang dimaksud dengan yang disucikan disini adalah seluruh orang beriman.
Dalil lain yang juga menjadi dasar pendapat ini adalah hadis Rasulullah yang merupakan jawaban atas pertanyaan Aisyah tentang hal apa saja yang bisa dilakukan wanita haid saat berhaji:
“lakukanlah semua apa yang dilakukan oleh orang yang berhaji kecuali thawaf di Baitullah hingga engkau suci”
( HR. al-Bukhori dan Muslim).
Meski demikian bagi seseorang yang berhadats kecil sedang ia ingin memegang mushaf untuk membacanya maka lebih baik dia berwudhu terlebih dahulu. Ishaq bin Marwazi berkata, “Aku berkata (kepada Imam Ahmad bin Hanbal), ‘Apakah seseorang boleh membaca tanpa berwudhu terlebih dahulu?’ Beliau menjawab, ‘Ya, akan tetapi hendaknya dia tidak membaca pada mushhaf sebelum berwudhu”.
Kesimpulannya, kedua pendapat di atas hanyalah masalah khilafiyah. Kita bebas menganut yang mana asal tahu dasarnya
Wallahu a’lam
Diposting oleh Aysha Asshiddiqie di 05.31 0 komentar
HUKUM MEMBACA DAN MEMEGANG AL QUR'AN SAAT HAID (PART 1)
Diposting oleh Aysha Asshiddiqie di 04.59 5 komentar
Rabu, 10 Maret 2010
Hamba Sahaya
Islam menempuh cara bertahap dalam pembebasan perbudakan disebabkan oleh situasi dan kondisi para budak ketika itu yang hidup bersama tuan-tuan mereka, sehingga kebutuhan sandang, pangan, dan papan mereka terpenuhi. Dapat dibayangkan bagaimana jadinya jika perbudakan dihapus sekaligus, pastilah akan terjadi problem sosial, yang jauh lebih parah daripada problem pemutusan hubungan kerja [PHK] sebagaimana yang dialami bangsa kita dewasa ini. Ketika itu bukan saja pangan yang harus disiapkan, tetapi juga papan. Atas dasar itu, kiranya dapat dimengerti jika al-Qur’an dan Sunnah menempuh jalan bertahap untuk menghapus perbudakan tersebut.
Al-Qur’an menganjurkan kepada para pemilik budak untuk memberi kesempatan kepada para budak untuk menebus dirinya [QS an-Nûr [24]: 33]. Bahkan menganjurkan agar memerdekakan mereka tanpa tebusan.
Diposting oleh Aysha Asshiddiqie di 04.00 2 komentar
Agama Kita Dihina
Astaghfirullahaladzim, baru kali ini aku benar-benar melihat sendiri bagaimana agamaku dihina. Dipandang rendah. Semoga penulis-penulis dalam website www.apostateofislam.com cepat diberi hidayah oleh Allah.
Jika ada kalangan yang berpikir bahwa Al Qur'an itu bukan wahyu melainkan karangan Muhammad
Seharusnya mereka juga berpikir
Jika Alqur’an bukan wahyu...
Darimana seorang Muhammad yang buta huruf bisa berbicara tentang kisah musa dan fir’aun di mesir yang sudah terbukti keberadaannya?
Jika Alqur’an bukan wahyu...
Darimana seorang Muhammad yang buta huruf bisa berbicara tentang proses penciptaan manusia yang sudah jelas terbukti secara ilmiah?
Jika Alqur’an bukan wahyu...
Darimana seorang Muhammad yang buta huruf berbicara tentang langit yang terbelah seperti mawar hingga akhirnya terbukti teori bigbang dan supernova?
Demi Allah, Alqur’an adalah wahyu, Kalamullah yang akan terap terjaga, tak pernah tergantikan satu hurufpun hingga hari kiamat nanti.
Sungguh aku bersaksi bahwa Tiada Tuhan Selain Allah SWT
Dan Muhammad adalah utusan Allah.
Diposting oleh Aysha Asshiddiqie di 02.30 0 komentar