CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 29 Maret 2011

Bicara tentang ibadah


“Shalat dhuha-nya bisa nanti mbak. Sekarang jam rapat. Kalau memang mau sholat dhuha, kenapa nggak tadi aja sebelum rapat. Lagian rapat ini kan cuma sejam. Klo dhuhanya 20 menit, rapatnya jadi nggak efektif”
                Suara itu membuat suasana menghening. Entah apa yang ada dipikiran teman saya itu. Orang ibadah kok dilarang.
                “Lho sampeyan ini gimana toh mbak? Orang mau ibadah kok dilarang?”
                Satu orang mulai angkat bicara. Tak setuju
                “Iya nih, sesama muslim kok gitu”
                Orang lain menambahi. Sementara teman saya yang tadi menjadi semakin geram.
                “Lho saya tidak melarang ibadah. Titik point kalimat saya kan jangan sholat dhuha di jam rapat. Itu saja”
                “Tapi tetap saja mbak, ibadah sunnah itu kan hak semua orang”
                “Yess well, well i know.....tapi kepentingan anda di sini untuk rapat. Saya tidak mau anda menjadikan ibadah sebagai alasan atas turunnya profesionalitas anda. Titik”
                Perdebatan itu terus terjadi. Entahlah, saya lupa endingnya seperti apa. J
                Jujur baru sekali saya menyaksikan perdebatan seperti ini. Adapun dua teman saya, saya yakin mereka berdua punya maksud baik hanya saja mereka berdua memandang dari sudut yang berbeda. Satunya lebih terfokus pada kesalihan individual, sedangkan satunya lagi lebih terfokus pada kesalihan sosial. Tak ada yang salah, hanya saja dari kedua hal tersebut, pastinya ada 1 hal yang lebih baik, lebih utama.
                Meski konteksnya tak terlalu sama, kejadian ini mengingatkan saya kepada salah satu hadis yang dibahas dalam kitab Nasaihhul Ibad :
“Barangsiapa bangun di waktu pagi dan berniat menolong orang yang teraniaya dan memenuhi keperluan orang Islam baginya pahala yang sama dengan haji mabrur. Hamba Allah yang paling dicintai adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi orang lain (manusia) dan amal yang paling utama adalah memasukkan rasa bahagia pada hati orang yang beriman menutup rasa lapar orang lain, membebaskannya dari kesulitan hidup atau membayarkan utangnya”.     
                Konteksnya nggak terlalu sama kan?
                Tapi jika dirunut lebih dalam, *menurut penjelasan pak ustadz waktu itu* ada satu poin penting. Bahwa keutamaan ibadah itu bersifat relatif1. Ada kalanya dalam satu waktu shalat dhuha menjadi ibadah sunnah yang paling utama sedang dilain waktu tak menutup kemungkinan ada ibadah lain yang lebih utama daripada shalat dhuha...hm rada’ belibet ya?
                Gimana njelasinnya ya?
                Oke pake kejadian aja deh.
                Misalnya begini,
                Teman-teman lagi asyik duduk-duduk di masjid di waktu dhuha, nah pada waktu itu kan sholat dhuha jadi ibadah yang utama soalnya shalat dhuha jelas lebih baik daripada duduk dan nggak ngapa-ngapain lalu beberapa detik kemudian tiba-tiba ada orang kerampokan dalam masjid *mungkin nggak sih? Anggep mungkin ajalah* . Dalam hal ini menolong orang kerampokan tadi tentunya menjadi lebih utama daripada sholat duha. *Ya iyalah, mana mungkin ada seorang muslim yang enak-enakan sholat sunnah sementara di depan mata ada sodara sesama muslim dirampok orang.*
                *Contohnya bisa dipahami kan? afwan kalau membingungkan*
                Dalam hadis riwayat Abu Hurairah juga ditunjukkan
                Satu hari seorang pemimpin yang bertindak adil terhadap rakyatnya adalah lebih utama daripada orang yang beribadah selama 60 tahun1
                Dari sini insya allah bisa disimpulkan kan? dua sudut pandang teman tadi, mana yang lebih ahsan?
                Yupz , intinya jangan jadikan ibadah sebagai alat mendholimi orang lain J
                Kalo bisa shalat dhuha sebelum ato sesudah rapat, kenapa harus sholat dhuha di waktu rapat? :D
                Satu hal lain yang bisa diambil dari peristiwa tadi :D meski ga terlalu nyambung dengan bahasan :D
                Nasihati orang lain dengan kata-kata yang baik (Qaulan ma’rufan)
                Bingung?
                Mari kita diskusikan :D
Surabaya, 29 maret 2011
  Aisyah

Catatan
1)      Ibadah yang dimaksud adalah ibadah yang hukumnya sunnah

1 komentar:

A. Dzulfikar Adi Putra mengatakan...

saya setuju dengan kalimat ini mbak >> Yupz , intinya jangan jadikan ibadah sebagai alat mendholimi orang lain.

karena sifatnya sunnah, dan harusnya sebagai muslim bisa memanage waktunya dengan baik.