CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Sabtu, 08 Mei 2010

Kita memang berbeda :D


Jujur, saya termasuk tipe orang yang selalu membandingkan diri saya dengan orang lain . Selalu saja ada yang saya bandingkan. Si A pandai bicara di forum, sementara saya bukan termasuk sosok yang meyakinkan untuk itu. Si B menang lomba ini itu, sementara daftar prestasi saya masih kosong. IPK si C sampai 3,8 sementara aku harus puas dengan 3,25. Si D cantik, saya pas-pasan. Si E feminim, saya ngga jelas. Haha masih banyak perbandingan-perbandingan lain yang sering saya lakukan
Anehnya, meski menyiksa saya masih membawa hobi saya ini sampai ke bangku kuliah hingga di hadapan umum saya menjadi sosok yang angkuh (ngga mau ngucapin selamat pas teman-teman menang lomba), selalu meratapi kekurangan, dan tidak bangga dengan diri sendiri.
Untungnya, saya punya hobi lain yang lebih positif yaitu membaca buku. Di sebuah buku,
Saya menemukan penjelasan yang indah tentang tafsiran ayat
“Celupan warna Allah dan siapakah yang lebih baik celupan warnanya daripada Allah”
(QS 2 : 138)
Allah mewarnai makhluknya dengan sifat yang berbeda-beda dan saling melengkapi. Tak ada orang pintar tanpa orang yang tidak pintar, tak ada pemenang tanpa pihak yang kalah. Semua sudah sunnatullah, tak perlu iri hati, jadikan semua sebagai motivasi.
Allah mewarnai makhluknya dengan sifat yang berbeda-beda dengan potensinya masing-masing. Si Pemimpin yang kharismatik, si Pemikir yang pendiam, kritikus yang pandai berbicara, dan banyak lagi. Tak perlu meniru orang lain untuk menjadi lebih baik. Karena Allah telah mewarnai kita dengan sifat kita, selama sifat itu tidak termasuk akhlak tercela, tak ada yang perlu dirubah. Tak perlu menjadi pendiam jika kita memang orang yang ceria, tak perlu menjadi sosok tertutup jika kita memang extrovert. Selama semua masih dalam koridor syariah, silahkan lakukan apa yang kita suka.
Ada nice quote yang saya dapat dari mas Dalu, calon presbem yang berkampanye di jurusan saya kemarin. (saya hanya mengutip, ngga berniat kampanye ^^v)
Perbedaan potensi tidak membedakan kontribusi, semua akan jadi pahlawan”
Quote tadi membawa saya berpikir ke arah yang lebih jauh. Ke jalan dakwah yang tak mulus dan tak selalu lurus. Ada banyak tikungan yang butuh banyak taktik untuk melewatinya. Ya, dakwah memang butuh penceramah, tapi bukan hanya itu, ada banyak sosok lain yang dibutuhkan. Sosok pemimpin, pemikir, penulis, penghitung, semuanya. Jalan dakwah membutuhkan kontribusi kita, potensi kita untuk melewati tikungan-tikungan tadi
So tunggu apa lagi :D
 NB         :
Ada kalanya sangat sulit menghilangkan hobi membandingkan diri dengan orang lain. Tak perlu dihilangkan, tapi rubahlah orientasinya. Jika dulu dia mendatangkan iri hati, sekarang buat dia mendatangkan motivasi untuk memperbaiki diri
Dan jangan lupa, syukuri nikmat Alllah yang telah menciptakan kita dengan segala kelebihan juga kekurangan.
Tak ada manusia sempurna karena kesempurnaan itu hanya milik Allah, Dzat yang berbeda dengan makhlukNya.

Surabaya yang sedang mendung,
Aysha Asshiddiqie

4 komentar:

rizky_fadh mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Aysha Asshiddiqie mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
rizky_fadh mengatakan...

dio, bagus tulisannya tapi alurnya masih agak kasar. diperhalus dikit ya

jadi pngen bikin blog jg ni

Aysha Asshiddiqie mengatakan...

mkasih saranya
ntar klo dah bikin, blog sy difollow ya :D