CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Rabu, 28 Juli 2010

Mencari Solusi Tanpa Mendatangkan Masalah Lain

Mungkin sudah fitrahnya bahwa wanita memang diciptakan berparas menarik. Terlebih untuk teman-teman yang menutup auratnya dengan baik, juga menjaga pandang, pesona sejati seorang muslimah akan terpancar dengan sendirinya. Maka jangan heran, jika di kehidupan sehari-hari anda aka dipenuhi perhatian, ungkapan cinta, mungkin juga berkali-kali di khitbah.
Memang terkadang hal ini membuat kita risih, terlebih kalau ada oknum yang sepertinya menciptakan ‘teror’ kepada kita. Memenuhi handphone kita dengan sms-sms ‘gombal’, memenuhi meja kita dengan kartu ucapan, atau bahkan tiba-tiba ada kiriman coklat ke alamat kita. Itu wajar. sebab kita memang hidup di dunia, bukan di surga. Jadi keterjagaan mungkin hanya milik sedikit orang, bukan semua.
Ada kalanya kita yang risih menjadi agak gegabah memilih langkah mengatasi semua. Dengan mengganti status facebook dari single menjadi in relationship misalnya. Mungkin tampaknya ini akan menyelesaikan masalah sebab orang-orang yang ‘mengejar’ kita akan berpikir ulang untuk melanjutkan ‘pengejarannya’ kalau tahu kita sudah punya pasangan, tapi kalau kita mau mencermati, itu semua hanyalah solusi jangka pendek yang bisa saja menghadirkan masalah lain. Fitnah lain.
Ukhti, pernahkah kita berpikir saat kita mengganti status seperti itu, banyak mata yang mengawasi tindakan kita. Tak hanya si dia, tapi mungkin juga orang-orang lain yang sudah menganggap kita teladan sebab kita adalah kader dakwah. Kalau mereka hanya tahu, tanpa berpikir macam-macam sih tak terlalu bermasalah tapi kalau mereka berpikir, lhawong yang biasa dakwah aja boleh pacaran masak kita nggak? Itu yang menjadi masalah sebab tanpa sengaja kita sudah menjadi MLM maksiat. J
Sebenarnya, jika kita bisa berpikir jernih, pasti ada solusi alternatinya sebab Allah tak mungkin memberi ujian di luar kemampuan hambanya. Jikalau antum semua merasakan kerisihan seperti itu, coba beri ‘dia’ pengertian dengan cara yang ma’ruf dan tak melanggar koridor syari’at tapi kalau dia tak bisa diberi pengertian yah ada dua pilihan acuhkan atau hindari (bener ngga ya? –“) atau mungkin antum bisa curhat ke orang yang lebih mengerti (murabbi misalnya) jadi antum insya allah dapet solusi yang lebih baik.
NB
Spesial thanks buat teman-teman yang sudah menasihati saya =))

0 komentar: