CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Sabtu, 24 Juli 2010

  Rahasia Dua Lelaki

dari balik tabir, kudengarkan wanita itu bicara mengisahkan pengalaman yang akan menjadi guru
***
“aku bertemu dua lelaki”, dia memulai cerita dengan suara lembut, riang, sekaligus sendu. Aku menerka demikian pula wajahnya
“kurasa dua-duanya mampu membuatku tak bisa menolak jika mereka punya kehendak”
“oh ya?”, kudengarkan sambil dalam hati mengucap “Rabbi..”
***
“lelaki pertama berparas titisan yusuf,hartanya warisan sulaiman, gagahnya serupa musa”
wanita itu berhenti, sejenak menghela nafasnya
aku menggigit bibir dan mendalamkan tundukku
***
“dan tahukah kau”, suaranya cekat kini,
“setelah bicara padanya, aku pulang terpesona, merasa telah berjumpa dengan lelaki paling rupawan bercakap dengan insan paling bijaksana”
***
aku tak ingin tahu lebih banyak,
jadi kutanyakan padanya tentang lelaki kedua
dan sepertinya dia tersenyum
***
“seusai berbincang dengan lelaki kedua”, katanya
“aku pulang dengan bahagia, merasa penuh pesona merasa menjadi wanita paling jelita, merasa diriku perempuan paling cendikia”
***
“jadi di antara mereka”, tanyaku sambil mengepalkan jemari
“siapa yang lebih tampan, siapa yang lebih mengagumkan?”
kurasa dia tersenyum lagi, menertawakanku barangkali
“laki- laki pertama lebih mencintai dirinya sendiri ,dia bersukacita saat menebarkan pesona, dia bahagia ketika banyak hati memujanya”
***
“laki-laki kedua mempesona bukan karena dirinya mdaya pikatnya ada pada perhatiannya, yang membuatku merasa ada, merasa bermakna, merasa berharga”
***
“jadi”, aku menyimpulkan perlahan, “kaumemilih yang kedua?”
dia tersenyum lagi, “aku telah mendapatkan yang ketiga”
“laki-laki suci; yang memuliakanku dengan menikahiku, dia menjaga kesuciannya dengan pernikahan, dia menjaga pernikahannya dengan kesucian, dia berupaya untuk mempunya pesona lelaki pertama, tanpa mengumbarnya. dia belajar memiliki pesona lelaki kedua, untuk mengagungkan isterinya meski jauh dari sempurna dia mengingatkanku pada sabda Sang Nabi;
“sebaik-baik lelaki adalah yang paling memuliakan perempuan”
***
aku tersenyum kini, “tunggu, apakah engkau ini isteriku?”
***
NB
ini copast dari blognya pak salim a fillah
bagus, walaupun yang nulis agak narsis ^^

0 komentar: